H.O.S.Tjokroaminoto
dan Syarikat Islam
Dilahirkan
pada 16 Agustus 1882 di madiun Jawa Timur.Ia merupakan tokoh Syarikat Islam
yang merupakan modifikasi dari Syarikat Dagang Islam yang didirikan pada 11
November 1911 yang mengalami penyesuaian dengan wawasan dan kebutuhan akan
makna perjuangan bangsa Indonesia saat itu.
Ide
Pemikiran
SI
bergerak bukan hanya sebatas ekonomi bangsa Indonesia, tapi juga persoalan yang
prinsipil yaitu tentang status sosial politik bagi bangsa Indonesia.Awal abad
ke 20 SI berdiri yang merupakan organisasi politik Islam modern. Titik
perjuangannya sangat populis berbeda dengan Budi Utomo yang keanggotaannya dari
kalangan priyayi Jawa dan Madura. Obsesi Tjokroaminoto tidak berlebihan,
keinginannya mendirikan negara Islam yang bebas dan merdeka dari tekanan
penjajah Belanda mengundang bahaya besar dan penuh resiko. Model negara Islam
yang dicontohkan beliau adalah negara Islam Madinah di Zaman Rasul.
Tjokroaminoto menunjukkan integritas yang tinggi akan obsesi kemerdekaan yang
dikumandangkannya. Kebenciannya terhadap pemerintah Belanda yang dianggapnya
sebagai lintah penghisap darah rakyat, membuat ia rela berhenti dan
mengundurkan diri menjadi pegawai pemerintah Belanda pada tahun1934, kemudian
membina karir sendiri. Tjokroaminoto mendirikan Central Syarikat Islam (CSI)
pada Februari 1915 dan menjadikan seluruh anggota cabang-cabang harus tunduk
kepada CSI pusat. Dengan taktik yang dilakukannya ini, akhirnya pemerintah
Belanda memberikan pengakuan terhadap keberadaan SI Pusat pada maret 1916l.
Adanya pengakuan dari pemerintah Belanda, menyebabkan pendukung-pendukung SI
bertebaran dan cabang-cabang gerakan makin intensif mengadakan
pertemuan-pertemuan politik.Rakyat awam terutama pendukung dari pulau Jawa
sering menyebut gerakan Ratu Adil. Eksistensi SI yang menjadi tumpuan harapan
bagi sebagian besar rakyat Indonesia di pulau Jawa mampu membangkitkan
perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Adanya kesatuan dan kekuatan dari
seluruh organisasi SI, maka gerakan politiknya semakin berani dan radikal.
Tahun 1917 di Batavia, SI mengumandangkan aklamasi tuntutan kemerdekaan atas
Republik Indonesia dari pemerintah Belanda. Gubernur Jenderal Idenburg
melaksanakan antisipasi dan rintangan yang serius terhadap SI, yaitu dengan
jalan memasukkan ideology Marxisme (Komunis) ke Indonesia untuk melakukan
infiltrasi terhadap SI. Tokoh-tokoh Belanda yang berperan memasukkan ideologi
Marxis ke dalam SI di antaranya H.J.F. Sneevliet yang tahun 1914 mendirikan
Indische Social Demokratische Vereniging (ISDV),
Organisasi
Sosial Demokrasi Hindia Belanda.SI mengalami rintangan dari ISDV terhadap
kemurnian perjuangan SI, karena di dalam tubuh SI banyak dimasukkan tokoh-tokoh
yang berhaluan komunis, seperti Semaun, Alimin.Mereka merusak SI dengan paham Marxis,
sehingga lambat laun SI menjadi lemah dalam memperjuangkan kepentingan
kemerdekaan bangsa Indonesia.ISDV berubah menjadi Partai Komunis Indonesia
(PKI) pada tanggal 23 Mei 1920. Kemudian tokoh SI satu persatu masuk ke dalam
perangkap komunis, SI hanya sebagai baju untuk mengelabui massa muslimin,
sehingga muncul istilah SI Merah. Kurang lebih satu dekade PKI menjadi partai
terkuat di Asia.Perjuangan SI mencapai prinsip-prinsip politik kenegaraan Islam
hanya menjadi simbol nasional.Secara eksistensi haluan cita-cita SI tampaknya
gagal, tapi semangat dan vitalis esensial mereka terus berlanjut sampai
Indonesia merdeka pada tahun1945. Tjokroaminoto membangkitkan Islam sebagai
motivasi gerakan agama dalam mempersatukan perbedaan ras, suku dan kepentingan ke
dalam SI. Karena berciri Islam, maka dapat dikatakan SI mengarah kepada
indikasi gerakan Pan Islamisme, sebagaimana Pan Islamisme Jamaluddin Al
Afghani.
Daftar
Pustaka
Prof.Dr.H.Abuddin
Nata,M.A. “Pembaruan Pemikiran dalam Islam”, Taufik Akhmad,M.Pd., M.Dimyati
Huda,M.Ag, Binti Maunah,M.Ag ,Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam,
Jakarta: Rajawali Press, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar