HUKUM MEMILIH PEMIMPIN
Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan tentang memilih
pemimpin di antaranya, firman Allah Swt:
-(Al-Maidah: 51)
-(Al-Maidah: 57).
-(Ali ‘Imran: 28).
-(An-Nisa’: 144)
-(An-Nisa’: 138-139).
-(Al-Mumtahanah: 1).
-(Al-Maidah: 51)
-(Al-Maidah: 57).
-(Ali ‘Imran: 28).
-(An-Nisa’: 144)
-(An-Nisa’: 138-139).
-(Al-Mumtahanah: 1).
Ayat-ayat diatas semuanya
merupakan dalil-dalil yang mengharamkan seorang muslim menjadikan orang kafir
sebagai pemimpin, baik dengan cara mendukung, membela maupun
memilihnya.Ayat-ayat tersebut juga merupakan dalil-dalil yang mewajibkan umat
Islam memilih pemimpin muslim. Inilah ajaran Islam yang wajib diketahui dan
diamalkan oleh seorang muslim. Oleh karena itu, seorang muslim wajib mendukung,
membela dan memilih pemimpin muslim, sebagaimana perintah Allah swt di
ayat-ayat Al-Quran di atas.
Dari ayat-ayat di atas dapat
disimpulkan bahwa persoalan memilih pemimpin kafir berkaitan erat dengan
keislaman dan keimanan seseorang. Memilih pemimpin kafir dapat membatalkan
keislaman dan keimanannya. Begitu pula mendukung dan membela orang kafir
menjadi pemimpin serta menjadikan orang kafir sebagai TEMAN SETIA.
Hukumnya sama seperti orang yang memilih pemimpin kafir yaitu zhalim, munafik dan sesat. Karena, memilih orang kafir menjadi pemimpin itu berarti mendukung dan membelanya untuk menjadi pemimpin.
Hukumnya sama seperti orang yang memilih pemimpin kafir yaitu zhalim, munafik dan sesat. Karena, memilih orang kafir menjadi pemimpin itu berarti mendukung dan membelanya untuk menjadi pemimpin.
Selain itu, orang tersebut telah
melanggar kewajiban al-walaa’ (mencintai dan berloyalitas kepada Allah Swt,
Rasul-Nya dan umat Islam) dan al-baraa’ (membenci dan berlepas diri dari
musuh-musuh Allah Swt, Rasul-Nya dan umat Islam, yaitu orang-orang kafir,
musyrik, atheis/komunis dan orang-orang sesat). Dia telah berwalaa’ kepada
orang kafir dan tidak melakukan al-baraa’.
Padahal, umat Islam wajib
berwalaa’ kepada Allah Swt dan berbaraa’ terhadap orang kafir. Tentu saja
sikapnya ini bisa membatalkan keislamannya. Kewajiban walaa’ dan baraa’
termasuk aqidah Islam. Semoga Allah Swt memberi petunjuk kepada kita dan
menjauhkan kita dari kesesatan....
Jangan tanyakan lagi keharamannya memilih pemimpin yang tidak berniat melaksanakan Islam….
Jangan tanyakan lagi keharamannya memilih pemimpin yang tidak berniat melaksanakan Islam….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar